• MALANG KUçEçWARA‬ • MALANG NOMINOR SURSUM MOVEOR • MALANG BELONGS TO ME •

17 Maret 2011

Youngster City Rockers - Ugal-ugalan (AREMA)

Urip wes angel ojo digawe tewur.
Kate uklam nang sotam macake dukur.
Ledome kera enom saiki.
Nggowone libom, kodewe sulum.
Ayas nduwene adapes kewut
Lungsurane ebes naracap mbek emes.
Amalatok, kelenteng, talun, oyonid, utab.
Ngalup lewat nukus dikejar silup
Keat, keat, keat, keat, keat, keat Lop! 4x
(Awakku reeeek..)
Ayas singitan jebule comboran.
Ukut oges ipok ambek jagongan.
Lha kok sing cangkruk yo lontong-lontongan.
Nayamul ndelok kodew buyaran halokes
Kipa, kipa, kipa, kipa, kipa, kipa lop! 4x
Bah gak ngurus dikeki urip yo wes nuwus.
Umak ojo sambat moro kubam ngenteki lotob.
Anguran ndelok bal-bal'an arema indonesia.
Kami tidak kemana-mana tapi dimana-mana
Kolem, kolem, kolem, kolem, kolem, kolem ker!
Gak leh,Gak leh,Gak leh,Gak leh,Gak leh, Ge..Ger!
Oyi,Oyi,Oyi,Oyi,Oyi,Oyi sam!
Ongis,Ongis,Ongis,Ongis,Ongis,Ongis nade!


15 Maret 2011

DEMOKRASI TERASI

Berteriak lantang berkedok aspirasi
Mengumbar janji dan program suci
Lihat! semua orang bernafsu meraih kursi
Di tengah euforia terbukanya pintu reformasi

Nurani bangsa telah dicuri
Mereka saling tuding dan saling menggurui
Yang tidak setuju boleh gunakan emosi
Kerahkan massa, lalu letupkan provokasi

Inikah yang kau sebut demokrasi?
Tapi inilah yang dinamakan democrazy!
semua hal dipenuhi dentuman konspirasi
Karena kita sedang terlelap di alam bobrokisasi

Bimbang dan Bingung

kebimbanganku menjerat inginku
ketakutanku akan tantangan didepanku
dulu aku begitu menikmati percumbuanku
aku slalu bercumbu dengan keraguan
dan keraguanku menjadi simbol kepuasanku

kini..
aku masih berdiri bersama ketakutan
aku tak kuasa menghilangkannya
aku tak mampu melepas jeratannya
jeratan yg sungguh menyiksa
membungkam segala rasa
matanya tajam mengawasi
cakar2nya mencabik-cabik keyakinan
taring2nya mengoyak segala keberanian
dia bagai monster dikehidupanlu
dia selalu mencengkeram keyakinanku
aku tak mampu meniadakan
tak pernah bisa kubunuh
tak pernah bisa membinasakan
aku selalu menjadi budak ketakutan

Hidupku Aturanku, Beda Jalan Tujuan Sama

Sudah lama aku ingin menulis ini..
aku sudah share ke beberapa teman namun kadang gak menemuka jawaban yang jelas...
tapi aku mampu berdiri tegak diatas kakiku,, menatap dunia dengan idealisme yang ku bangun sendiri, menghidupkan kehidupanku dengan pemikiran-pemikiran baru,,menghancurkan kepalsuan dengan amarah yang membakar semangatku,,

aku bisa berteriak lantang memecahkan benteng arogansi dunia kecilku,,berjalan sendirian di tengah gelap,,mengubur ketakutanku dengan serpihan paranoidku sendiri,,aku mampu dan aku bisa melakukannya...

tapi aku merasa kosong, bukan karena kesendirianku, terlebih kepada pertanyaan , siapa aku setelah semua ini berakhir?? aku pun merasakan hampa,, bukan karena kegelapan yang menyelimutiku, melaikan pada perdebatan yang telah aku buat,, dalam setiap status Facebook dan jejaring sosial lain.

Ibuku (malaikat hidupku) selalu berkata, hidupku seperti pisau bermata 2, sikap yang tak pernah berubah,tapi ada sisi lain tumbuh dalam diriku.... sama seperti yang dulu, aku tetap saja keras dalam berpikir dan punya kemauan yang kuat, bertindak represif dan anarchy, soulsick dan juga idealis dalam menjalani hidupku... tapi di sisi lain aku lemah dan lelah dengan semua ini, aku mulai berhenti berharap dan percaya..aku kesepian di tengah ramainya perbincaqngan yang ku buat sendiri,, semua itu mulai menggerogoti jiwaku.....

banyak pertanyaan yang ku ajukan pada ibuku , teman-temanku, bahkan pada buku-buku yang menenggelamkanku dalam teori atauopun fiksi belaka... pa karena aku hanyalah remaja yang labil dan masih dalam "pencarian",, atau karena aku udah nemuin siapa aku, dan merasa aku bukan mereka,, lalu siapa aku?? apa karena aku udah dianggap berbeda oleh banyak orang, lalu aku udah "dilarang" untuk menjadi normalnya manusia lain yang bersenang" di tempat mayoritas orang bersenang-senang, dan juga tanggung jawab ke keluarga?

apa salah aku make pirecing, rambut mohawk, berkaor-koar tentang perlawanan, kebebasan dan bla.bla.bla di Facebook tapi aku masih gak bisa seperti mereka yang ada didunia nyata?? aku gak seperti yang mereka lihat, karena aku masih punya tanggung jawab, dan gak ada waktu untuk itu?? Terus aku dijudge seorang POSER, POSER yang BANGSAT yang pantas diacungi JARI TENGAH. Poser dunia maya yang hanya membuat hancur komunitas ini, kenapa di dunia ini perbedaan dianggap sebuah kesalahan?? kenapa harus ada kata "anti" pada sesuatu hal yang berbeda dan tidak ada penyesuaian yang mereka lakukan??

siapa aku, saat aku telah mencapai tujuan dari ideologi yang ku bangun?? lalu siapa aku saat aku melepaskan diri dari komunitas?? aku tetaplah aku, bukan kamu, dia atau mereka...apapun yang aku lakukan dan aku capai, aku tetaplah aku,, hanya rasa bangga dan kepuasan, tapi aku tetaplah aku, yang suatu saat butuh perbedaan sebagai pelengkap hidupku...


aku mulai berhenti peduli dengan ejekan, sinisme ataupun sarkasme yang dilemparkan padaku,, harusnya mereka (yang bangga dengan pemikiran mereka) bisa lebih banyak berpikir rasional dan realis tentang perbedaan (mungkin juga kontroversial) yang ku buat...

banyak yang bilang "katanya punk, tapi kok......", atau "badan rambutnya mohawk, tapi kok....." emang ada salahnya??? salah kita juga memiliki perbedaan prinsipl dn pemikiran dengan komunitas??
ada yang bilang, lepaskan keseragaman,, agar perbedaan tak dianggap sebagai kesalahan, dan tak lagi disambut dengan pukulan....
kenapa, berbeda dimasyarakat mereka anggap benar, tapi berbeda dengan komunitas dianggap salah???
hahahhaa....
biarlah..
ini hidupku dan inilah aku...
terserah kalian mau bilang aku Poser sialan bangsat atau apa..
Aku tetap bangga dengan diriku, aku bangga dengan punk dan semua yang ada di jalan yang sama dengannya...
Oi..Oi.. Oi... tetap hargai perbedaan kawan...

10 Maret 2011

Perantau bimbang jalan pulang

Kitalah perantau, selalu bimbang pada harapan dan jalan pulang.
Menghitung-hitung hari sambil mengutuki sang matahari.
Mengikuti arus sungai kehidupan, nasib baik tak kerap bersahutan.
Jejak sunyi seorang lelaki yang berjalan di bara api, menuju maut.

Di Medan telah kutampung semua duka.
Tentang keluarga yang memanggil pulang.
Tentang sahabat yang berlari pulang.
Tentang reruntuhan masa depan.
Juga cita-cita yang melayang diantara takdir dan harapan.
diantara bayangan kampung halaman.

Medan, 10 maret 2011 4:47