Tour Pekanbaru untuk Dukung AREMA INDONESIA
Oleh: Nazruel d’Cokrow
Selasa, 11 Januari kami dari Aremania Medan berangkat ke Pekanbaru untuk mendukung Arema yang besoknya akan berlaga melawan PSPS Pekanbaru. Walau hanya berdua saja kami tetap berangkat ke Pekanbaru dari Kota Medan pukul 09.00 WIB menggunakan armada bus. Kami memilih naik bus karena tiket pesawat sudah habis untuk tujuan Medan-Pekanbaru. Perjalanan kami dibilang cukup melelahkan dan mengecewakan karena bus yang kami tumpangi tidak On Time pada jadwal keberangkatannya (maklumlah namanya juga Indonesia kebanyakan jamnya molor). Tak henti-hentinya kami tiap ditanya orang mau kemana dengan bangga bilang “Kami akan menonton pertandingan AREMA INDONESIA melawan PSPS pekanbaru di Kuansing”, jawab kami ketika banyak orang yang menannyakan itu karena kami berdua memang beratribut lengkap Aremania. Perjalanan yang kami tempuh sangat lama, padahal sebenarnya jarak tempuh Medan-Pekanbaru hanya sekitar 14 Jam, tapi kami menempuhnya hampir 20 jam.
Dikarenakan bis yang kebanyakan berhenti dan menaik-turunkan penumpang seenaknya.
Kami sampai di Pekanbaru sekitar jam 05.30 WIB dan langsung menelepon nawak kami yang sudah berangkat duluan sebelumnya untuk minta dijemput. Kami berisitirahat sebentar dirumah nawak kami dan mempersiapkan diri untuk menuju basecamp Aremania Pekanbaru di Warung Pecel lele Sugeng di simpang tiga Pekanbaru sekitar jam 8.00 WIB. Kami disana bertemu nawak-nawak Aremania pekanbaru dan Jakmania Pekanbaru yang akan ikut menonton dan mendukung AREMA INDONESIA bermain. Disana kami dikoordinasi tentang masalah tour ke Kuantan Singingi atau yang biasa disebut Kuansing ini. Kami berangkat bersama menuju ke stadion kuansing menggunakan 3 Armada bus, beberapa libom dan adapes yang dikawal Anggota TNI dan Provost yang pastinya Aremania juga.
Perjalanan ini cukup membuat lelah karena jalan yang rusak dan jarak yang sangat jauh hingga memakan waktu sampai hampir 5 jam. Terlalu berlama-lama duduk membuat kaki dan pinggul kami sakit, tapi hal itu seketika hilang saat terlihat gundukan bangunan stadion. Kami bersorak-sorak “Wes Nyampek Ker !!!” teriak kami dari dalam bus. Sesampainya di Stadion Kuansing kami turun dan berfoto-foto sejenak. Kami sampai di depan Stadion Kuansing yang akan dijadikan Arena PON ini sekitar pukul 03.00 WIB, stadion ini memang adalah stadion baru yang dipersiapkan untuk pembangunan komplek olahraga untuk PON dan MTQ provinsi Riau yang akan diselenggarakan di Riau. Stadion Kuantan Singingi bagus secara fisik. Terlihat rumput lapangan menghijau, lampu stadion sudah berdiri dan tempat duduk penonton cukup nyaman. Tapi ada beberapa penunjang lainnya belum sesuai standar Liga Super.
Setelah itu kami beristirahat sejenak untuk makan dan beberapa diantara kami melakukan koordinasi dengan Asykar Theking (suporter PSPS) untuk masuk ke stadion, beberapa orang dari kami meminta izin untuk memasang spanduk AREMA dan AREMANIA ditempat yang sudah diberikan oleh pihak tuan rumah dibelakang gawang sebelah selatan. Kami AREMANIA yang datang di Kuansing mendapatkan tempat di tribun bawah papan skor berdampingan dengan Asykar Theking, dan terlihat di sebelah tribun selatan dan utara ada kelompok suporter dari PSPS juga yaitu Ultras PSPS dan Hang Tuah. Sambutan tuan rumah cukup baik, kami diberikan tempat dan beberapa kardus minuman.
Beberapa saat terlihat dari arah lapangan pemain-pemain Arema keluar memberi salam dan melambaikan tangan ke arah kami dan saat itu kami mulai bernyanyi untuk mendukung dan memberi semangat untuk AREMA. Kami tak sabar ingin segera melihat AREMA bertanding melawan PSPS. Kami merinding ketika merasakan pertandingan ini. Maklum dari kami banyak yang sudah lama tidak menyaksikan Arema berlaga. Sebelum kick off babak pertama dimulai para pemain kedua kesebelasan yakni terlihat melakukan latihan dan peregangan dilapangan.
Beberapa saat kemudian saat kami sedang bernyanyi Sam Oges datang langsung dari Ngalam bersama beberapa nawak-nya dan langsung berdiri dipagar untuk mengkomando kami untuk bernyanyi dan bergoyang, mungkin menggantikan Sam Jules (Yuli Sumpil) yang tidak bisa datang.
Kick Off babak pertama dimulai kami terus-terusan bernyanyi walau kadang disela pertandingan rasa capek dan haus menyerang (maklum cuaca sangat panas dan air minum sangat kurang).
Pertandingan berjalan cukup alot dan cenderung keras.Beberapa saat kemudian, tepatnya menit ke-30 pemain PSPS April Hadi menjebol gol ke Gawang Kurnia Meiga , memanfaatkan bola "rebound" di dalam kotak penalti setelah kiper Arema, Kurnia Mega tidak mampu mengamankan bola yang ditendang striker tuan rumah, M Isnaini. Beberapa saat pemain PSPS dan hal itu membuat kami semakin bersemangat untuk menyemangati punggawa-punggawa AREMA untuk membalas gol dari PSPS.dan ternyata Singo Edan membuat gol balasan dicetak oleh pemain spesialis tendangan bebas, Esteban Guillen dari luar kotak penalti menit ke-35 setelah Roman Chmelo dijatuhkan bek PSPS, Dedi Gusmawan.
Sepanjang pertandingan, kedua tim memperagakan permainan terbuka dengan saling bergantian dalam melakukan serangan ke daerah pertahanan masing-masing lawan.
Sepanjang pertandingan, kedua tim memperagakan permainan terbuka dengan saling bergantian dalam melakukan serangan ke daerah pertahanan masing-masing lawan.
Namun diawal pertandingan, pertahanan "Askar Bertuah" langsung dikurung tim juara ISL 2009/2010 yang membuat striker PSPS, Dzumafo terpaksa harus turun membantu daerah pertahanan.
Kepemimpinan wasit Jimmy Napitupulu yang memimpin pertandingan kami rasa kurang begitu objektif, karena beberapa kali pemain Arema dilanggar keras juga gak ada kartu kuning yang terlihat.
Di awal babak kedua, kedua tim nyaris tidak melakukan perubahan formasi serangan ataupun memasukkan pemain baru sebagai pengganti.
Berbagai peluang yang didapat, tidak mampu di babak kedua tidak mampu dimanfaatkan dengan baik oleh kedua tim sehingga kedudukan 1-1 tidak berubah hingga peluit akhir ditiupkan wasit.
Di awal babak kedua, kedua tim nyaris tidak melakukan perubahan formasi serangan ataupun memasukkan pemain baru sebagai pengganti.
Berbagai peluang yang didapat, tidak mampu di babak kedua tidak mampu dimanfaatkan dengan baik oleh kedua tim sehingga kedudukan 1-1 tidak berubah hingga peluit akhir ditiupkan wasit.
Dari pantauan kami,Kurnia Meiga memang pantas dijadikan "Man Of the Match" dikarenakan beberapa kali menyelamatkan gawang AREMA dari serangan Isnaini dkk.
sedangkan Along pada pertandingan ini sangat-sangat kurang berkonstribusi bagi tim. Malah dia sering merugikan tim dengan berulang kali Offside.
Setelah pertandingan usai kami berjabat tangan dan berfoto-foto dengan Asykar TheKing.
Beberapa saat kemudia kami menuju bus untuk balik ke Pekanbaru. Sebelum balik kami menyempatkan diri ke Wisma Hasanah tempat dimana Pemain Arema menginap, disana ternyata sudah banyak gadis-gadis ABG sudah berkumpul menunggu didepan pintu kamar masing-masing pemain untuk meminta tanda tangan dan foto bareng. Mereka ternyata menunggu Irfan Bachdim, mungkin mereka tidak tahu bahwa yang Bachdim ada di Persema, sedangkan di Arema adalah Irfan Raditya.
Dan karena mereka “kecelek” jadi mereka memburu Ahmad Bustomi karena sama-sama pemain timnasnya. Disana kami cukup lama, karena pemain-pemain banyak yang masih didalam kamar, tidak mau keluar karena masih capek. Ada beberapa pemain yang memakai topi dan jaket untuk mengelabui kami, Mereka keluar dari wisma untuk makan, tapi hal itu tak berselang lama karena kami sudah mengetahuinya.
Kamipun ikut berfoto-foto hingga waktu menunjukkan pukul 21.00 WIB dan kamipun kembali ke pekanbaru untuk pulang karena rasa capek kami dan rindu kami akan AREMA sudah terbayar puas.
Kami sampai dipekanbaru pukul 01.00 WIB dan banyak yang pulang menuju rumah masing-masing.
Salam Satu Jiwa AREMA INDONESIA