Perantauan aku masih teriak lantang
aku ingin meremukkan matahari
dan mencampakkan baranya biar bumi jadi beku
bekukan darah yang mendidih marah
marah yang tak tertumpahkan
aku ingin mengencingi rumah tuhan
hinggamereka jijik menyembah-nya
dan menjambakku seperti kecoa
kecoa yang tak lagi geram dengan penindasan-pengisapan
hingga mereka jijik pada tai mereka sendiri
dan membelah perut-perut buncitnya sendiri
diri yang tak lagi memiliki tumpukan jasad
hingga mereka tak lagi berbakat maling
aku ingin merobek-campakkan sayap lalat
biar tak ada lagi kabar busuk
dari mulut-mulut busuk yang didandani janji1001 malam
yang nyatanya adalah tai dan omong kosong
aku ingin jadi diri yang tak dimiliki siapapun
oleh apapun yang menjual
membeli, mengklaim, memfitnah
biar diri-diri yang lainnya
tak lagi ragu
satukan diri ceraikan kesendirian
pada barisan tegar yang menabrak duri
tanpa segan singkirkan tirani kafir
aku ingin secepatnya tak lagi ingin dalam harapan
dalam impian hingga berontakku
berontak kami
temukan jalan sepanjang makna
atas nama nafas yang menanti mati
08 Februari 2010
TERIAK LANTANG
Diposting oleh
Nazruel D. Cokrow
Ⓐ
8.2.10
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook
Anti Major Label:
Penindasan,
Perlawanan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Comment:
Posting Komentar