• MALANG KUçEçWARA‬ • MALANG NOMINOR SURSUM MOVEOR • MALANG BELONGS TO ME •

13 Juli 2011

Prinsipku dan Prinsipmu

Setiap orang dalam cara menjalani kehidupannya memiliki prinsip masing-masing yang mereka yakini. Prinsip itu selalu akan mengiringi setiap langkah setiap orang yang memiliki prinsip tersebut. Dengan prinsip, diharapkan setiap akan menjalani sesuatu lebih terarah karena memiliki panutan dan tujuan. Tetapi tidak jarang juga ditemui orang-orang yang tidak punya prinsip, entah apa alasan mereka mungkin mereka menganggap prinsip hanya hal yang sepele yang dapat berjalan dengan begitu saja.
Prinsip setiap orang pasti lah berbeda-beda. Ambil contoh saja dalam kehidupan sehari-hari mahasiswa yaitu masalah pacaran. Ada orang yang berprinsip punya pacar haruslah pria yang sudah memiliki pekerjaan tetap dan gaji yang besar (hehe, sapa juga yang gak mau ya) tetapi ada juga berprinsip cukup penilaiannya dengan hati saja karena kalau materi bisa dicari dan sudah ditentukan oleh Allah, bahkan ada yang berprinsip, tidak mau pacaran tetapi langsung menikah. Tapi permasalahan disini adalah bukan perbedaan-perbedaan prinsip tetapi bagaimana cara kita menghargai prinsip yang telah kita buat sendiri???
Tidak banyak yang melanggar sendiri prinsip yang telah mereka buat, apa alasannya? Banyak alasan yang hanya orang bersangkutan saja yang tahu. Saya hanya ingin berbagi jika jangan sampai kita melanggar prinsip yang alasannya karena orang lain. Kenapa??? Alasannya adalah:
  1. Apakah orang lain tahu apa tujuan sebenarnya dari prinsip yang kita buat?
  2. Apakah orang lain yang mesti menentukan prinsip kita?
  3. Apakah orang lain yang merencanakan jalan kehidupan kita?
  4. Apakah orang lain yang bisa menentukan apakah kita bahagia?
  5. Apakah orang lain yang mengukur kemampuan kita?
Nah dari lima pertanyaan tersebut mari kita jawab:
  1. Apakah orang lain tahu apa tujuan sebenarnya dari prinsip yang kita buat?
>> bukan orang lain tapi diri kita sendiri, karena prinsip yang kita buat pasti memiliki tujuan untuk diri kita sendiri, mungkin prinsip sama dengan orang lain tetapi tujuan dan caranya pasti berbeda, so untuk apa kita terpengaruh dengan orang lain?
  1. Apakah orang lain yang mesti menentukan prinsip kita?
>> tentu saja bukan orang lain tapi diri kita sendiri, jika kita menjalani prinsip yang orang lain buat berarti kita menjalani kehidupan orang lain bukan kehidupan kita sendiri.
  1. Apakah orang lain yang merencanakan jalan kehidupan kita?
>> bukan orang lain donk, tentu saja yang merencanakan kehidupan kita adalah Allah SWT dan diri kita sendiri, hanya diri kita sendiri yang berhak menjalani dan mengatur atas kehidupan yang telah Allah anugerahkan kepada kita.
  1. Apakah orang lain yang bisa menentukan apakah kita bahagia?
>> dari mana orang lain bisa menentukan perasaan kita apakah kita bahagia, sedih, senang, dll. Diri kita sendiri yang memiliki perasaan itu dan diri kita sendiri yang mampu menentukan apakah kita bahagia dan bagaimana cara kita bahagia.
  1. Apakah orang lain yang mengukur kemampuan kita?
>> apakah orang lain yang bisa tahu kemampuan kita, kita harus bagaimana dan kita tidak mampu dibidang apa, darimana mana mereka bisa tahu?? Semua itu tentu hanya diri kita sendiri yang tahu apa kemampuan sebenarnya yang dapat kita asah dengan lebih mengenali diri sendiri bukan mengenali diri orang lain.
Nah dari lima pertanyaan tersebut dapat kita simpulkan jika yang tahu apa yang mesti kita lakukan, yang harus kita jalani, cara kita menikmati hidup adalah diri kita sendiri dengan prinsip hidup hanya yang mesti kita pertanggungjawabkan sendiri bukan orang lain. Jika kita telah memiliki prinsip maka hargai prinsip tersebut dan jalankan. Jangan hanya karena perbedaan prinsip dengan orang lain membuat benteng keyakinan terhadap prinsip kita goyah.
Prinsip yang tidak sama dengan orang orang lain bukan berarti kita berbeda dalam segala hal, dan bukan berarti kita tidak modern. Untuk apa kita ikut-ikutan orang lain jika hal itu bertolak belakang dengan kepribadian kita dan jelas-jelas hati kita tidak mau menerimanya.
Apakah kita bisa bahagia dengan cara dan prinsip orang lain?? Sebahagianya prinsip orang lain, tentu saja lebih bahagia dengan prinsip sendiri karena prinsip yang kita buat adalah tujuan hidup kita, jadi jika kita malah ikut-ikutan prinsip orang lain berarti kita memenuhi tujuan orang lain bukan tujuan kita sendiri.
Kutipan dari seorang sahabat “orang lain tidak mengerti kadang-kadang hal yang sangat sepele menjadi prinsip, tapi kebahagian kita bukan didapat dengan cara lain tapi dengan cara kita sendiri, kita yang tahu apa yang yang kita inginkan”. Jadi, sepele apapun prinsip yang kita buat, maka hargailah prinsip itu, jalani prinsip yang sepele itu jika itu yang membuat kita bahagia dan hidup lebih bermakna dan memiliki tujuan. Tidak semua hal mesti harus sama dengan orang lain, apalagi mengenai prinsip. Prinsip adalah tujuan hidup, caramu ya caramu dan cara saya adalah cara saya. Just be your self cause with it so that means we appreciate the life that GOD has bestowed. 



                                                                                                                              Nazruel d'Cokrow

0 Comment:

Posting Komentar