"KAMILAH PELURU"
sering sudah aku dengar apa yang engkau teriakkan
tetapi tidak pernah sama dengan kenyataan
kompromimu adalah kekalahan mutlak ku
abu2 mu sumber kemunafikanmu
ketika kami takutkan tak punya pilihan
hadapilah semuanya dengan satu kejujuran
kejujuran takkan membuat gelap jalan kita
tak kan juga menyilaukan pilihan kita
kan kami buat neraka untuknya
berupa timah panas sribu derajat
kamilah peluru bukan abu2
masa depan yang nyata adalah pilihanmu
kamilah peluru tentukanlah sikap mu
rasa takut takkan memanjangkan umur mu
"JANGAN IKUT BERNYANYI"
lantang suara terdengar ocehanmu
bagiku banyak mengandung doktrimisasi
dan kutanyakan apa kesungguhanmu
hingga kudapat senyum tanpa arti
kemarin mendengar teriakkanmu
sangat dekat menghampiri gendang telingaku
nyaris kuterbawa ikut bernyanyi
untung kusadar dari semua lamunanku
jangan ikut bernyanyi bila tak mengerti suatu arti
jangan ikut bernyanyi bila terhanyut situasi
nyanyikanlah suara hati
suara hati takkan pernah mati
nyanyikan suara hati
suara hati takkan perbanah mati
"DUKUNG YANG BERIKUTNYA"
punk bicara tentang kebersamaan
yang membuat kita bersatu
punk bicara tentang kebebasan
kontrol diri tanpa norma yang menjerat
generasi punk yang merah membara
mengharap dukungan kita smua
kebersamaan yang kita jalankan
kan membuat mengerti smua
punk bicara tentang kebersamaan
punk bicara tentang nilai kebebasan
"PUNAH"
hai kau yang dsana
tak pernah peduli tunjukkan hati kcilmu
bencana yang terjadi dibumi pertiwi
mungkin tuhan kini tengah marah
apa yang terjadi
tak mungkin terjadi
jika semua tak kau rusak
kini alam sudah
menghukum kita
bumi pertiwi menangis
lihatlah semua
alam disekitarmu
rasakanlah smua yang telah hilang
mari kita bangkit menggapainya
"SETARA"
hidup kami melihat bumi
dalam sebuah bentuk satu negara
melihat semua umat manusia
sebagai saodara2 kami
tetapi kami tidak melihat
keakhirat tanpa menjemput kami
hanya sebagaian yang mendapatkannya
yang menjadi hamba segala galanya
satu bumi satu negara
tanpa tentara
dan tanpa apa2
yang menindas manusia
"KAMI MELAWAN DUNIA"
kami lawan dunia ini
kami lawan semua aturan
yang kami tahu itu semua
menghantam jiwa kami semua
kami lawan dunia ini
kesombongan dan keserakahan
kami lawan dunia ini
karna kami yakin banyak kebenaran
dunia sempit ini
tak cukup lagi semua aturan
dunia yang sempit ini
tak cukup lagi semua aturannya
pengaturan yang kau jalankan
hanya datang dari dirimu
bergandeng bersama2
tuk melawan kejamnya dunia ini
"PELACUR"
kemarin kita masih disini kawan
dalamdiskusi sebuah mimpi
yang sama2 kita sadari kawan
omongan dan hasrat semuanya ingin kedepan
lalu patah hati mulai tak sejalan
lingkaran setan telah menarikmu
uang dan ketenaran telah menyilaukan hatimu
tak kau berbalik dan melawanmu
kupanggil,kau pelacur
kupanggil ,kau pelacur
kupanggil, kau pelacur
karna kau memang pelacur
percayalah,kami tak peduli lagi denganmu
kemunafikan dan keserakahanmu
apapun alasanmu kini tak berarti lagi
selamat datang didunia ilusi
"Ketika Semua Tak Peduli"
setelah semua yang kita lakukan
setelah semua hinaan tak mudah
kini tiba waktunya
ini harus berubah menjadi teror
kebersamaan hilang jadi arogansi
smua terhapuskan ditelan bumi
ketika semua
ketika semua
tak peduli lagi
akankah jalan kita berakhir disini
mengulang semua masa2 lalu
tak bisa kita berharap lagi
klau akhir2 nya persoalan
atau kerena dendam jadi pertikaian
bangkitkan semua akan berakhir
Menghancurkan Dan Membangun
nafas berubah tercipta disini
diatas bumi reformsi(indonesia)
menenggelamkan semua lemah artodok
dibuat senyum harapan tercipta
maka tercptalah kebebasan mereka
mengertikan semua hak atensi yang tenggelam
teriak dari dasar kepermukaan
smua t'lah menjadi situan goblok
menghancurkan(membangun)
demo2 baru bermunculan
manupulasi dikomunitas
terlupakanlah semua awal tujuan
tuk membangun negeri ini kawan
buka mata hati buka telinga
ciptakan semangat sampai akhir hayat
hancurkan negeri ini ciptakan negeri baru
negeri ini untuk nurani
"Negaraku Penjaraku"
aku cinta negaraku yang berseragam
negara yang berbicara dengan senapan
seakan suara seperti...
bukankah kemana arahnya
aku bukan patriotik sejati
yang menunggu dari telepon manobisi
ku tak mau mati seperti mereka
ku tak tahu ucapkan revolusi
ooo..negaraku
ooo...penjaraku
merah putih lambang bendera yang tercipta
negaraku penjaraku yang tersayang
kobarkanlah tahu arti kebebasan
menyerah pada akhir tentukanlah
"Mandiri atau mati"
ketika kau jatuh
dalam kesadaran
begitu kelam
untung kau sdari
smua kepalsuan kau jalankan
akan salamnya menghantam dirimu
berdiri dengan kedua kakimu
kebenaran pada otakmu yang mati
lihat,dengar dan rasakan
kau menjadi seorang manusia
mandiri atau mati
kebenaran yang pasti
mandiri atau mati
lihat dengar dan lakukan
tuntutan menjadi seorang mandiri
mengutuk smua kegeraman yang ada
mandiri atau mati tuk selamanya
dengan semua kebenaran yang ada
10 Maret 2010
Bunga Hitam
Diposting oleh
Nazruel D. Cokrow
Ⓐ
10.3.10
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook
Anti Major Label:
Perlawanan,
Punk
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Comment:
Posting Komentar