• MALANG KUçEçWARA‬ • MALANG NOMINOR SURSUM MOVEOR • MALANG BELONGS TO ME •

14 November 2015

Bebas Ngejudge Kok

Satu pertanyaan: "Apakah kita benar-benar tau siapa, apa, kenapa, dan bagaimana kita?" pertanyaan abot kan? Mungkin ae.
Tidak cukup baik menilai diri sendiri hanya dari sudut pandang kita sebagai yang dinilai dan penilai. Kita butuh orang lain. Ya orang lain disekitar kita, yang sudah mengenal 1, 5, atau bahkan belasan tahun. awak dewe butuh mereka, opo'o? Karena orang lain lebih obyektif untuk menilai tanpa didasari pertimbangan ini itu dan keegoisan hati. Dan ternyata mungkin yang cukup sulit untuk menerimanya adalah diri kita sendiri. Tidak sedikit orang yang akan dengan berat hati menerima segala masukan, kritikan dan pesan yang disampaikan oleh orang lain mengenai penilaian akan diri kita.
Aku sudah pernah berbenah diri, merubah apa yang dulu aku sering lakukan, yang pada dasarnya sangat dibenci oleh orang lain. Itu sudah lama sekali. Dulu ketika aku masih hanya mengerti segala hal dengan menggunakan hati. Yang aku tau semua orang menyukaiku. Bisa jadi karena fisikku, bisa jadi karena cara bicaraku, atau karena hal-hal yang aku lakukan itu menarik. Itu menurut-KU! Ya, aku yang menentukan pendapat mereka. Sementara hasil yang aku dapatkan, dibalik semua ketertarikan itu, ada beberapa sifatku yang ternyata mengganggu mereka. Aku yang kekanak-kanakan. Aku yang terlalu egois dan cepat marah. Ya. Kelakuan-kelakuan itulah yang tanpa sadar aku lakukan dan ternyata menjadi boomerang untukku. Bom waktu. Apalah itu namanya. Orang lain yang menyadarkan ku. Sadar akan semua tindak tanduk yang selama ini aku anggap benar.
Aku sudah bangkit. Beberapa dari perilaku yang mengganggu itu sudah aku tinggalkan. Aku jauh lebih bisa memilih sikap menyikapi segalanya dengan pikiran yang adaptive, jikalaupun harus down, maka aku TIDAK AKAN pernag down di depan mereka.
Namun, pada dasarnya sifat yang seperti itu sudah mendarah daging, akan butuh waktu lama untuk memperbaiki diri. Dalam tiap kemauan, selalu akan ada jalan, dan tidak pernah ada jalan yang semulus bayangan kita. Aku temukan banyak kerikil. Banyak hal yang semakin menyadarkan atau malah semakin membuat sifat itu susah pergi.
Apapun itu, aku tau diriku seperti apa. Fisik dan psikis. Aku yang lebih tau, dan aku pula yang menentukan. Mereka hanya observer, hak dan kewajiban merekalah menilai. pokok'e ya... People free to judge. But i'll decide what they will see on me!

0 Comment:

Posting Komentar