Satu pertanyaan: "Apakah kita benar-benar tau siapa, apa, kenapa, dan bagaimana kita?" pertanyaan abot kan? Mungkin ae.
Tidak cukup baik menilai diri sendiri hanya dari sudut pandang kita
sebagai yang dinilai dan penilai. Kita butuh orang lain. Ya orang lain
disekitar kita, yang sudah mengenal 1, 5, atau bahkan belasan tahun.
awak dewe butuh mereka, opo'o? Karena orang lain lebih obyektif untuk
menilai tanpa didasari pertimbangan ini itu dan keegoisan hati. Dan
ternyata mungkin yang cukup sulit untuk
menerimanya adalah diri kita sendiri. Tidak sedikit orang yang akan
dengan berat hati menerima segala masukan, kritikan dan pesan yang
disampaikan oleh orang lain mengenai penilaian akan diri kita.
Aku
sudah pernah berbenah diri, merubah apa yang dulu aku sering lakukan,
yang pada dasarnya sangat dibenci oleh orang lain. Itu sudah lama
sekali. Dulu ketika aku masih hanya mengerti segala hal dengan
menggunakan hati. Yang aku tau semua orang menyukaiku. Bisa jadi karena
fisikku, bisa jadi karena cara bicaraku, atau karena hal-hal yang aku
lakukan itu menarik. Itu menurut-KU! Ya, aku yang menentukan pendapat
mereka. Sementara hasil yang aku dapatkan, dibalik semua ketertarikan
itu, ada beberapa sifatku yang ternyata mengganggu mereka. Aku yang
kekanak-kanakan. Aku yang terlalu egois dan cepat marah. Ya.
Kelakuan-kelakuan itulah yang tanpa sadar aku lakukan dan ternyata
menjadi boomerang untukku. Bom waktu. Apalah itu namanya. Orang lain
yang menyadarkan ku. Sadar akan semua tindak tanduk yang selama ini aku
anggap benar.
Aku sudah bangkit. Beberapa dari perilaku yang
mengganggu itu sudah aku tinggalkan. Aku jauh lebih bisa memilih sikap
menyikapi segalanya dengan pikiran yang adaptive, jikalaupun harus down,
maka aku TIDAK AKAN pernag down di depan mereka.
Namun, pada
dasarnya sifat yang seperti itu sudah mendarah daging, akan butuh waktu
lama untuk memperbaiki diri. Dalam tiap kemauan, selalu akan ada jalan,
dan tidak pernah ada jalan yang semulus bayangan kita. Aku temukan
banyak kerikil. Banyak hal yang semakin menyadarkan atau malah semakin
membuat sifat itu susah pergi.
Apapun itu, aku tau diriku seperti
apa. Fisik dan psikis. Aku yang lebih tau, dan aku pula yang menentukan.
Mereka hanya observer, hak dan kewajiban merekalah menilai. pokok'e
ya... People free to judge. But i'll decide what they will see on me!
14 November 2015
Bebas Ngejudge Kok
Diposting oleh
Nazruel D. Cokrow
Ⓐ
14.11.15
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Comment:
Posting Komentar